Home
jogja
kriminal
pembunuhan
perkembangan kasus
Kasus Pembunuhan Mahasiswi UGM, Pelaku Dikenal Santun Oleh Para Tetangga
7.5.16

Kasus Pembunuhan Mahasiswi UGM, Pelaku Dikenal Santun Oleh Para Tetangga

Sakaran- Sebelumnya apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Kepolisian Polda DIY dan jajarannya yang telah berhasil berbagai kasus kejahatan atau kriminal yang sempat menjadi sorotan masyarakat. Mulai dari kasus penyayatan di wilayah Umbulharjo dan Kotagede, kasus penembakan di wilayah Banguntapan Bantul dan terakhir kasus pembunuhan mahasiswi UGM. Semua ungkap kasus tersebut tak lepas dari hasil kerja keras polisi, oleh karenanya kami selain apresiasi sangat berterimakasih atas pengungkapan tersebut yang diharapkan akan menambah situasi keamanan yang semakin kondusif di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Perkembangan Kasus Pembunuhan Mahasiswi FMIPA UGM
Terkait kasus pembunuhan mahasiswi UGM, sebelumnya jenazah Feby Kurnia ditemukan oleh satpam di lantai 5 Gedung S-2 dan S-3 FMIPA UGM pada Senin (2/5/16) petang setelah dilaporkan ada bau busuk dari dalam toilet yang terkunci. Mendapat laporan adanya penemuan mayat di lokasi tersebut, polisi langsung bergerak cepat untuk mengungkap kasus tersebut. Berbagai upaya polisi dilakukan di antaranya dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan melakukan identifikasi terhadap jenazah korban. Dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara, aparat kepolisian menemukan guratan seperti bekas jeratan di leher. Namun, hasil otopsi luar menyimpulkan guratan di leher kemungkinan karena proses pembusukan. Feby diperkirakan meninggal antara 3-5 hari sebelum ditemukan.

Kurang dari dua hari, polisi dari Satreskrim Polres Sleman akhirnya berhasil mengamankan pelaku yakni RE (26) warga Pleret Bantul yang merupakan petugas cleaning service di kampus tersebut. Berikut kronologi pembunuhan dan penangkapan pelaku oleh polisi yang bersumber dari berbagai media:

Pada hari Kamis, 28 April 2016 sekitar pk. 06.00 WIB di kampus FMIPA UGM lantai 5 korban datang ke tempat kuliah, masuk ke kelas 507 dan korban pertama datang ke kelas. Sedangkan pelaku sedang membersihkan kelas 506. Kemudian korban pergi menuju kamar mandi wanita. Pelaku menyusul korban ke dalam dan langsung mencekik korban hingga meninggal dunia. Setelah itu, korban dibopong ke dalam kamar mandi paling ujung dan menaruh korban di lantai sambil menutupi wajahnya dengan kerudung. Kemudian pelaku mengambil 2 HP jenis samsung, powerbank dan STNK motor milik korban dari dalam tas serta kunci motor di dalam saku korban. Korban kemudian ditinggalkan dengan mengunci pintu kamar mandi dari luar. Pelaku kemudian melanjutkan kembali pekerjaan membersihkan hingga pk. 08.30. Pelaku bertemu saksi an. Mirna yg merupakan petugas pembersih toilet dan berpesan bahwa toilet ujung jangan dibuka karena kerannya rusak.

Selanjutnya, pelaku membawa sepeda motor milik korban dan menitipkan di terminal giwangan karena searah dengan jalan ke rumah dan kembali ke kampus untuk menyelesaikan pengumpulan data ke mandor. Keesokan harinya atau Jumat 29 April 2016, pelaku tetap masuk bekerja seperti biasa pukul 04.30 dan saat bekerja kembali bertemu Sdri. Mirna dan kembali berpesan utk tidak membuka pintu toilet karena keran rusak. Dan pada pukul 10.00 Wib pelaku kembali ke terminal giwangan untuk memindahkan sepeda motor korban ke area parkir di sebelah utara. Pelaku membenarkan sempat membalas sms ibu korban dan mengangkat telepon dari teman korban yg mencari korban. Pelaku mengakui melakukan perbuatan tersebut karena kepepet tidak punya uang. Pelaku kemudian berhasil ditangkap jajaran Opsnal Satreskrim Polres Sleman di pinggir jalan depan rumah pelaku pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016 sekitar Pukul 16.45 Wib saat akan pulang ke rumahnya.

Pernyataan resmi pihak kepolisian terkait pengungkapan kasus pembunuhan ini akan di release oleh Polda DIY maupun Polres Sleman.
Pelaku pembunuhan mahasiswi FMIPA UGM
Mengenai motif pelaku dalam melakukan pembunuhan berlatar belakang ekonomi, tentu sangat disayangkan. Di lingkungan tempat tinggalnya pelaku dikenal sebagai sosok yang santun. Salah seorang tetangga yang tak mau disebutkan namanya tersebut, mengaku kaget pelaku senekat itu melakukan pembunuhan hanya karena kepepet tidak punya uang.

No comments