اَمْوَالَهُمْ
|
يُنْفِقُوْنَ
|
مَثَلُ الَّذِيْنَ
|
hartanya
|
menginfakkan
|
perumpamaan orang yang
|
اَنْۢبَتَتْ
|
كَمَثَلِ حَبَّةٍ
|
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
|
yang menumbuhkan
|
seperti sebutir biji
|
di jalan Allah
|
ۗمِّائَةُ حَبَّةٍ
|
فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ
|
سَبْعَ سَنَابِلَ
|
(ada) seratus biji
|
pada setiap tangkai |
tujuh tangkai
|
ۗلِمَنْ يَّشَاۤءُ
|
يُضٰعِفُ
|
وَاللّٰهُ
|
bagi siapa yang Dia kehendaki
|
melipatgandakan
|
Allah
|
عَلِيْمٌ ٢٦١
|
وَاسِعٌ
|
وَاللّٰهُ
|
Maha Mengetahui
|
Mahaluas
|
Allah
|
261. Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
|
Qur'an Per Kata Surat Al-Baqarah Ayat 261-266 foto: https://www.instagram.com/p/CoaJ08bppMj/ |
اَمْوَالَهُمْ
|
يُنْفِقُوْنَ
|
اَلَّذِيْنَ
|
harta mereka
|
menginfakkan
|
orang yang
|
مَآ اَنْفَقُوْا
|
ثُمَّ لَا يُتْبِعُوْنَ
|
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
|
apa yang mereka infakkan itu
|
kemudian tidak mengiringi
|
di jalan Allah
|
لَّهُمْ
|
وَّلَآ اَذًىۙ
|
مَنًّا
|
mereka memperoleh |
dan menyakiti (perasaan penerima)
|
dengan menyebut-nyebutnya
|
وَلَا خَوْفٌ
|
عِنْدَ رَبِّهِمْۚ
|
اَجْرُهُمْ
|
tidak ada rasa takut
|
di sisi Tuhan mereka
|
pahala |
يَحْزَنُوْنَ ٢٦٢
|
وَلَا هُمْ
|
عَلَيْهِمْ
|
bersedih hati |
dan mereka tidak
|
pada mereka
|
262. Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih.
خَيْرٌ
|
وَّمَغْفِرَةٌ
|
قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ ۞ |
lebih baik
|
dan pemberian maaf
|
perkataan yang baik
|
ۗاَذًى
|
يَّتْبَعُهَآ
|
مِّنْ صَدَقَةٍ
|
tindakan yang menyakiti
|
yang diiringi
|
daripada sedekah
|
حَلِيْمٌ ٢٦٣
|
غَنِيٌّ
|
وَاللّٰهُ
|
Maha Penyantun
|
Mahakaya
|
Allah
|
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.
لَا تُبْطِلُوْا
|
اٰمَنُوْا
|
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
|
janganlah kamu merusak |
beriman
|
wahai orang-orang yang |
وَالْاَذٰىۙ
|
بِالْمَنِّ
|
صَدَقٰتِكُمْ
|
dan menyakiti (perasaan penerima)
|
dengan menyebut-nyebutnya
|
sedekahmu
|
مَالَهٗ
|
يُنْفِقُ
|
كَالَّذِيْ
|
hartanya
|
menginfakkan
|
seperti orang yang
|
بِاللّٰهِ
|
وَلَا يُؤْمِنُ
|
رِئَاۤءَ النَّاسِ
|
kepada Allah
|
dan dia tidak beriman
|
karena riya (pamer) kepada manusia
|
كَمَثَلِ صَفْوَانٍ
|
فَمَثَلُهٗ
|
وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ
|
seperti batu licin
|
perumpamaannya (orang itu)
|
dan hari Akhir
|
فَاَصَابَهٗ
|
تُرَابٌ
|
عَلَيْهِ
|
lalu batu itu diguyur
|
(ada) debu
|
yang di atasnya
|
ۗصَلْدًا
|
فَتَرَكَهٗ
|
وَابِلٌ
|
licin kembali
|
sehingga tinggallah (batu) itu
|
hujan lebat
|
ۗمِّمَّا كَسَبُوْا
|
عَلٰى شَيْءٍ
|
لَا يَقْدِرُوْنَ
|
dari apa yang mereka usahakan
|
sesuatu pun
|
mereka tidak memperoleh |
الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ ٢٦٤
|
لَا يَهْدِى
|
وَاللّٰهُ
|
(kepada) kaum kafir
|
tidak memberi petunjuk
|
dan Allah
|
264. Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ
|
يُنْفِقُوْنَ
|
وَمَثَلُ الَّذِيْنَ
|
harta mereka (untuk) mencari
|
menginfakkan
|
dan perumpamaan orang yang
|
مِّنْ اَنْفُسِهِمْ
|
وَتَثْبِيْتًا
|
مَرْضَاتِ اللّٰهِ
|
jiwa mereka
|
dan (untuk) memperteguh
|
rida Allah
|
اَصَابَهَا
|
بِرَبْوَةٍ
|
كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ
|
yang disiram
|
di dataran tinggi
|
seperti sebuah kebun
|
اُكُلَهَا
|
فَاٰتَتْ
|
وَابِلٌ
|
buah-buahan
|
lalu ia (kebun itu) menghasilkan
|
(oleh) hujan lebat
|
ۗفَطَلٌّ
|
فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ
|
ضِعْفَيْنِۚ
|
maka embun (pun memadai)
|
jika hujan lebat tidak menyiraminya
|
dua kali lipat
|
بَصِيْرٌ ٢٦٥
|
بِمَا تَعْمَلُوْنَ
|
وَاللّٰهُ
|
Maha Melihat
|
terhadap apa yang kamu kerjakan
|
Allah
|
265. Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai).*) Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
*) Diumpamakan dengan dataran tinggi karena dataran tinggi yang lebih dingin berpotensi mendapatkan awan hujan lebih banyak daripada dataran rendah sehingga tanamannya lebih subur. Kalaupun tidak ada hujan lebat, gerimis pun cukup untuk membasahi tanahnya.
لَهٗ
|
اَنْ تَكُوْنَ
|
اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ
|
ia memiliki
|
bahwa
|
adakah salah seorang di antara kamu yang ingin
|
وَّاَعْنَابٍ
|
مِّنْ نَّخِيْلٍ
|
جَنَّةٌ
|
dan anggur
|
kurma
|
sebuah kebun
|
الْاَنْهٰرُۙ
|
مِنْ تَحْتِهَا
|
تَجْرِيْ
|
sungai-sungai
|
di bawahnya
|
yang mengalir
|
مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ
|
فِيْهَا
|
لَهٗ
|
segala macam buah-buahan
|
di sana
|
dia memiliki
|
ذُرِّيَّةٌ
|
وَلَهٗ
|
وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ
|
keturunan
|
sedangkan dia memiliki
|
kemudian, datanglah masa tua
|
اِعْصَارٌ
|
فَاَصَابَهَآ
|
ضُعَفَاۤءُۚ
|
angin kencang
|
lalu, kebun itu ditiup
|
yang masih kecil-kecil
|
ۗفَاحْتَرَقَتْ
|
نَارٌ
|
فِيْهِ
|
sehingga terbakar
|
api
|
yang mengandung |
لَكُمُ
|
يُبَيِّنُ اللّٰهُ
|
كَذٰلِكَ
|
kepadamu
|
Allah menerangkan
|
demikianlah
|
تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ ٢٦٦
|
لَعَلَّكُمْ
|
الْاٰيٰتِ
|
memikirkan(-nya)
|
agar kamu
|
ayat-ayat-Nya
|
266. Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
No comments