Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat Āli 'Imrān Ayat 21-30
26.7.23

Qur'an Per Kata Surat Āli 'Imrān Ayat 21-30

بِاٰيٰتِ اللّٰهِ

يَكْفُرُوْنَ

اِنَّ الَّذِيْنَ

ayat-ayat Allah

mengingkari

sesungguhnya orang-orang yang

بِغَيْرِحَقٍّۖ

النَّبِيّٖنَ

وَيَقْتُلُوْنَ

tanpa hak (alasan yang benar)

para nabi

dan membunuh

يَأْمُرُوْنَ

الَّذِيْنَ

وَّيَقْتُلُوْنَ

menyuruh

orang-orang yang

dan membunuh

فَبَشِّرْهُمْ

مِنَ النَّاسِۙ

بِالْقِسْطِ

sampaikanlah kepada mereka kabar gembira

manusia

berbuat adil

اَلِيْمٍ بِعَذَابٍ
yang pedih

(yaitu) azab

Innal-lażīna yakfurūna bi'āyātillāhi wa yaqtulūnan nabiyyīna bigairi ḥaqq(in), wa yaqtulūnal-lażīna ya'murūna bil-qisṭi minan-nās(i), fabasysyirhum bi‘ażābin alīm(in).
21. Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan membunuh manusia yang memerintahkan keadilan, sampaikanlah kepada mereka kabar ‘gembira’ tentang azab yang pedih.


حَبِطَتْ

الَّذِيْنَ

اُولٰۤىِٕكَ

sia-sia

orang-orang yang

mereka itulah

 ۖوَالْاٰخِرَةِ

فِى الدُّنْيَا

اَعْمَالُهُمْ

dan di akhirat

di dunia

amalnya

مِّنْ نّٰصِرِيْنَ وَمَا لَهُمْ
penolong

dan mereka tidak memperoleh

Ulā'ikal-lażīna ḥabiṭat a‘māluhum fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), wa mā lahum min nāṣirīn(a).
22. Mereka itulah orang-orang yang amalnya sia-sia di dunia dan di akhirat dan tidak ada bagi mereka satu penolong pun.

اُوْتُوْا

اِلَى الَّذِيْنَ

اَلَمْ تَرَ

telah diberi

orang-orang yang

tidakkah engkau memerhatikan

يُدْعَوْنَ

مِّنَ الْكِتٰبِ

نَصِيْبًا

mereka diajak (berpegang)

Kitab (Taurat)

bagian

لِيَحْكُمَ اِلٰى كِتٰبِ اللّٰهِ
untuk memutuskan (perkara) pada kitab Allah
ثُمَّ يَتَوَلّٰى فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ بَيْنَهُمْ
kemudian segolongan dari mereka berpaling di antara mereka
مُّعْرِضُوْنَ وَهُمْ
menolak (kebenaran) mereka (seraya)
Alam tara ilal-lażīna ūtū naṣībam minal-kitābi yud‘auna ilā kitābillāhi liyaḥkuma bainahum ṡumma yatawallā farīqum minhum wa hum mu‘riḍūn(a).
23. Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memerhatikan orang-orang (Yahudi) yang telah diberi bagian (pengetahuan) kitab (Taurat)? Mereka diajak (berpegang) pada kitab Allah untuk memutuskan (perkara) di antara mereka, kemudian segolongan dari mereka berpaling dan menolak (kebenaran).

قَالُوْا

بِاَنَّهُمْ

ذٰلِكَ

berkata

disebabkan karena mereka

demikian itu

وَّغَرَّهُمْ

 ۖاِلَّآ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍ

لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ

mereka teperdaya

kecuali beberapa hari saja

api neraka tidak akan menyentuh kami

يَفْتَرُوْنَ

مَّا كَانُوْا

فِيْ دِيْنِهِمْ

ada-adakan

(oleh) apa yang mereka

dalam agama mereka

Żālika bi'annahum qālū lan tamassanan nāru illā ayyāmam ma‘dūdāt(in), wa garrahum fī dīnihim mā kānū yaftarūn(a).
24. Demikian itu disebabkan bahwa mereka berkata, “Api neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hitungan hari saja.” Mereka teperdaya dalam agamanya oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.

لِيَوْمٍ

اِذَا جَمَعْنٰهُمْ

فَكَيْفَ

pada hari (Kiamat)

 (nanti) jika mereka Kami kumpulkan

bagaimana

وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ

لَّا رَيْبَ فِيْهِۗ

dan setiap jiwa diberi balasan yang sempurna

yang tidak diragukan terjadinya

لَا يُظْلَمُوْنَ

وَهُمْ

مَّا كَسَبَتْ

tidak dizalimi (dirugikan)

dan mereka

(sesuai dengan) apa yang telah dikerjakannya

Fakaifa iżā jama‘nāhum liyaumil lā raiba fīh(i), wa wuffiyat kullu nafsim mā kasabat wa hum lā yuẓlamūn(a).
25. Bagaimanakah (nanti) jika mereka Kami kumpulkan pada hari (Kiamat) yang tidak ada keraguan padanya dan setiap jiwa diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya tanpa dizalimi?

مٰلِكَ الْمُلْكِ

قُلِ اللّٰهُمَّ

Pemilik kekuasaan

katakanlah (Muhammad), wahai Allah

مَنْ تَشَاۤءُ

الْمُلْكَ

تُؤْتِى

(kepada) siapa pun yang Engkau kehendaki

kekuasaan 

Engkau berikan

مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ

الْمُلْكَ

وَتَنْزِعُ

dari siapa yang Engkau kehendaki

kekuasaan 

dan Engkau cabut

وَتُذِلُّ

مَنْ تَشَاۤءُ

وَتُعِزُّ

dan Engkau hinakan 

siapa yang Engkau kehendaki

Engkau muliakan

 ۗالْخَيْرُ

بِيَدِكَ

 ۗمَنْ تَشَاۤءُ

segala kebajikan

di tangan-Mulah

siapa yang Engkau kehendaki

قَدِيْرٌ

عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ

اِنَّكَ

Maha Kuasa

atas segala sesuatu

sesungguhnya Engkau

Qulillāhumma mālikal-mulki tu'til-mulka man tasyā'u wa tanzi‘ul-mulka mim man tasyā'(u), wa tu‘izzu man tasyā'u wa tużillu man tasyā'(u), biyadikal-khair(u), innaka ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
26. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

فِى النَّهَارِ

الَّيْلَ

تُوْلِجُ

ke dalam siang

malam 

Engkau masukkan

فِى الَّيْلِ

النَّهَارَ

وَتُوْلِجُ

ke dalam malam

siang 

dan Engkau masukkan

مِنَ الْمَيِّتِ

الْحَيَّ

وَتُخْرِجُ

dari yang mati

yang hidup

dan Engkau keluarkan

مِنَ الْحَيِّ

الْمَيِّتَ

وَتُخْرِجُ

dari yang hidup

yang mati

dan Engkau keluarkan

بِغَيْرِ حِسَابٍ

مَنْ تَشَاۤءُ

وَتَرْزُقُ

tanpa perhitungan

(kepada) siapa yang Engkau kehendaki

dan Engkau berikan rezeki

Tūlijul-laila fin-nahāri wa tūlijun-nahāra fil-laili wa tukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa tarzuqu man tasyā'u bigairi ḥisāb(in).
27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

الْكٰفِرِيْنَ

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُوْنَ

orang kafir

janganlah orang-orang mukmin menjadikan

وَمَنْ

مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ

اَوْلِيَاۤءَ

barang siapa

melainkan orang-orang beriman

(sebagai) pemimpin

فَلَيْسَ

ذٰلِكَ

يَّفْعَلْ

niscaya dia tidak akan memperoleh

demikian

berbuat

اِلَّآ اَنْ تَتَّقُوْا

فِيْ شَيْءٍ

مِنَ اللّٰهِ

kecuali karena (siasat) menjaga diri

apa pun

dari Allah

وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ

 ۗتُقٰىةً

مِنْهُمْ

dan Allah memperingatkan kamu

(dari) sesuatu yang kamu takuti

dari mereka

الْمَصِيْرُ

وَاِلَى اللّٰهِ

 ۗنَفْسَهٗ

tempat kembali

dan anya kepada Allah

akan diri (siksa)-Nya

Lā yattakhiżil-mu'minūnal-kāfirīna auliyā'a min dūnil-mu'minīn(a), wa may yaf‘al żālika falaisa minallāhi fī syai'(in), illā an tattaqū minhum tuqāh(tan), wa yuḥażżirukumullāhu nafsah(ū), wa ilallāhil-maṣīr(u).
28. Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang kafir sebagai para wali*) dengan mengesampingkan orang-orang mukmin. Siapa yang melakukan itu, hal itu sama sekali bukan dari (ajaran) Allah, kecuali untuk menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Allah memperingatkan kamu tentang diri-Nya (siksa-Nya). Hanya kepada Allah tempat kembali.

88) Kata auliyā’ adalah bentuk jamak dari kata waliy. Secara harfiah kata ini berarti ‘dekat’ sehingga menunjukkan makna ‘teman dekat’, ‘teman akrab’, ‘teman setia’, ‘kekasih’, ‘penolong’, ‘sekutu’, ‘pelindung’, ‘pembela’, dan ‘pemimpin’. Kata waliy dan auliyā’ dalam Al-Qur’an diulang 41 kali. Maknanya berbeda-beda sesuai dengan konteks ayat.

مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ

اِنْ تُخْفُوْا

قُلْ

apa yang ada dalam hatimu

jika kamu menyembunyikan

katakanlah

وَيَعْلَمُ

 ۗيَعْلَمْهُ اللّٰهُ

اَوْ تُبْدُوْهُ

Dia mengetahui

Allah pasti mengetahuinya

atau kamu menampakkannya

وَاللّٰهُ

وَمَا فِى الْاَرْضِۗ

مَا فِى السَّمٰوٰتِ

Allah

dan apa yang ada di bumi

apa yang ada di langit

قَدِيْرٌ

عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ

Maha Kuasa

atas segala sesuatu

Qul in tukhfū mā fī ṣudūrikum au tubdūhu ya‘lamhullāh(u), wa ya‘lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wallāhu ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
29. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.” Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ

يَوْمَ

setiap jiwa mendapatkan

(ingatlah) pada hari (ketika)

وَمَا عَمِلَتْ

 ۛمُّحْضَرًا

مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ

(begitu juga balasan) yang telah dia kerjakan

dihadapkan kepadanya

(balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan

لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا

تَوَدُّ

 ۛمِنْ سُوْۤءٍ

sekiranya antara dia

dia berharap

dari kejahatan

 ۗبَعِيْدًا

اَمَدًاۢ

وَبَيْنَهٗٓ

yang jauh

(ada) jarak

dan (hari) itu

وَاللّٰهُ

 ۗنَفْسَهٗ

وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ

Allah

akan diri (siksa)-Nya

dan Allah memperingatkan kamu

 ࣖبِالْعِبَادِ

رَءُوْفٌۢ

terhadap hamba-hamba-Nya

Maha Penyayang

Yauma tajidu kullu nafsim mā ‘amilat min khairim muḥḍarā(n), wa mā ‘amilat min sū'(in), tawaddu lau anna bainahā wa bainahū amadam ba‘īdā(n), wa yuḥażżirukumullāhu nafsah(ū), wallāhu ra'ūfum bil-‘ibād(i).
30. (Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakannya dihadirkan, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap seandainya ada jarak yang jauh antara dia dan hari itu. Allah memperingatkan kamu akan (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.

No comments