Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 77-87
8.11.23

Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 77-87

قِيْلَ

اِلَى الَّذِيْنَ

اَلَمْ تَرَ

dikatakan

orang-orang yang

tidakkah engkau memperhatikan

اَيْدِيَكُمْ

كُفُّوْٓا

لَهُمْ

tanganmu (dari berperang)

tahanlah

kepada mereka

 ۚوَاٰتُوا الزَّكٰوةَ

الصَّلٰوةَ

وَاَقِيْمُوا

dan tunaikanlah zakat

salat

dan laksanakanlah

الْقِتَالُ

عَلَيْهِمُ

فَلَمَّا كُتِبَ

berperang

atas mereka

ketika diwajibkan

يَخْشَوْنَ

مِّنْهُمْ

اِذَا فَرِيْقٌ

takut

dari mereka

tiba-tiba segolongan (munafik)

اَوْ اَشَدَّ

كَخَشْيَةِ اللّٰهِ

النَّاسَ

bahkan lebih

seperti takutnya kepada Allah

kepada manusia (musuh)

رَبَّنَا

وَقَالُوْا

 ۚخَشْيَةً

ya Tuhan kami

mereka berkata

takut (daripada itu)

عَلَيْنَا

كَتَبْتَ

لِمَ

kepada kami

Engkau wajibkan

mengapa

لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ

الْقِتَالَۚ

mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kami

berperang

قُلْ

اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ

katakanlah

hingga beberapa waktu lagi

وَالْاٰخِرَةُ

قَلِيْلٌۚ

مَتَاعُ الدُّنْيَا

dan akhirat itu

hanya sedikit

kesenangan di dunia ini

اتَّقٰىۗ

لِّمَنِ

خَيْرٌ

bertakwa

bagi orang-orang yang

lebih baik

فَتِيْلًا

وَلَا تُظْلَمُوْنَ

sedikit pun

dan kamu tidak akan dizalimi

Alam tara ilal-lażīna qīla lahum kuffū aidiyakum wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāt(a), fa lammā kutiba ‘alaihimul-qitālu iżā farīqum minhum yakhsyaunan-nāsa kakhasy-yatillāhi au asyadda khasy-yah(tan), wa qālū rabbanā lima katabta ‘alainal-qitāl(a), lau lā akhkhartanā ilā ajalin qarīb(in), qul matā‘ud-dun-yā qalīl(un), wal-ākhiratu khairul limanittaqā, wa lā tuẓlamūna fatīlā(n).
ayat 77. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), tegakkanlah salat, dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka (munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”


يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ

تَكُوْنُوْا

اَيْنَ مَا

kematian akan mendapatkan kamu

kamu berada

di mana pun

 ۗمُّشَيَّدَةٍ

فِيْ بُرُوْجٍ

وَلَوْ كُنْتُمْ

yang kukuh

dalam benteng tinggi

kendatipun kamu berada

يَّقُوْلُوْا

حَسَنَةٌ

وَاِنْ تُصِبْهُمْ

mereka mengatakan

kebaikan

jika mereka memperoleh

وَاِنْ تُصِبْهُمْ

 ۚمِنْ عِنْدِ اللّٰهِ

هٰذِهٖ

dan jika mereka ditimpa

dari sisi Allah

ini

هٰذِهٖ

يَّقُوْلُوْا

سَيِّئَةٌ

ini

mereka mengatakan

suatu keburukan

كُلٌّ

قُلْ

 ۗمِنْ عِنْدِكَ

semuanya

katakanlah

dari engkau (Muhammad)

فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ

 ۗمِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ

maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik)

(datang) dari sisi Allah

حَدِيْثًا

يَفْقَهُوْنَ

لَا يَكَادُوْنَ

pembicaraan (sedikit pun)

memahami

hampir-hampir tidak

Aina mā takūnū yudrikkumul-mautu wa lau kuntum fī burūjim musyayyadah(tin), wa in tuṣibhum ḥasanatuy yaqūlū hāżihī min ‘indillāh(i), wa in tuṣibhum sayyi'atuy yaqūlū hāżihī min ‘indik(a), qul kullum min ‘indillāh(i), famā lihā'ulā'il-qaumi lā yakādūna yafqahūna ḥadīṡā(n).
ayat 78. Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?

 ۖفَمِنَ اللّٰهِ

مِنْ حَسَنَةٍ

مَآ اَصَابَكَ

(adalah) dari sisi Allah

dari kebajikan

apa pun yang kamu peroleh

 ۗفَمِنْ نَّفْسِكَ

مِنْ سَيِّئَةٍ

وَمَآ اَصَابَكَ

itu dari (kesalahan) dirimu sendiri

dari keburukan

dan apa pun yang menimpamu

 ۗرَسُوْلًا

لِلنَّاسِ

وَاَرْسَلْنٰكَ

(sebagai) Rasul

kepada (seluruh) manusia

Kami mengutusmu (Muhammad)

شَهِيْدًا

بِاللّٰهِ

وَكَفٰى

(yang menjadi) saksi

Allah

dan cukuplah

Mā aṣābaka min ḥasanatin fa minallāh(i), wa mā aṣābaka min sayyi'atin fa min nafsik(a), wa arsalnāka lin-nāsi rasūlā(n), wa kafā billāhi syahīdā(n).
ayat 79. Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi.

الرَّسُوْلَ

يُّطِعِ

مَنْ

Rasul (Muhammad)

menaati

barang siapa

تَوَلّٰى

وَمَنْ

 ۚفَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ

berpaling (dari ketaatan itu)

dan barang siapa

maka sungguhnya dia telah menaati Allah

  ۗحَفِيْظًا

عَلَيْهِمْ

فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ

(untuk menjadi) pemelihara

kepada mereka

maka (ketahuilah) Kami tidak mengutus

May yuṭi‘ir-rasūla faqad aṭā‘allāh(a), wa man tawallā famā arsalnāka ‘alaihim ḥafīẓā(n).
ayat 80. Siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sungguh telah menaati Allah. Siapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad) sebagai pemelihara*) mereka.

*) Rasul tidak bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan mereka dan tidak menjamin agar mereka tidak berbuat kesalahan.

فَاِذَا بَرَزُوْا

 ۖطَاعَةٌ

وَيَقُوْلُوْنَ

tetapi, apabila mereka telah pergi

(kewajiban kami hanyalah) taat

dan mereka (orang-orang munafik) berkata

بَيَّتَ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ

مِنْ عِنْدِكَ

sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan)

dari sisimu (Muhammad)

وَاللّٰهُ

 ۗتَقُوْلُ

غَيْرَ الَّذِيْ

Allah

telah mereka katakan tadi

lain dari yang

فَاَعْرِضْ

 ۚمَا يُبَيِّتُوْنَ

يَكْتُبُ

maka berpalinglah

siasat yang mereka atur di malam hari itu

mencatat

 ۗعَلَى اللّٰهِ

وَتَوَكَّلْ

عَنْهُمْ

kepada Allah

dan bertawakallah

dari mereka

وَكِيْلًا

بِاللّٰهِ

وَكَفٰى

(sebagai) pelindung

Allah

cukuplah

Wa yaqūlūna ṭā‘ah(tun), fa iżā barazū min ‘indika bayyata ṭā'ifatum minhum gairal-lażī taqūl(u), wallāhu yaktubu mā yubayyitūn(a), fa a‘riḍ ‘anhum wa tawakkal ‘alallāh(i), wa kafā billāhi wakīlā(n).
ayat 81. Mereka (orang-orang munafik) berkata, “(Kewajiban kami hanyalah) taat.” Akan tetapi, apabila mereka telah pergi darimu (Nabi Muhammad), sebagian mereka mengatur siasat pada malam hari (mengambil keputusan) berbeda dari yang telah mereka katakan. Allah mencatat siasat yang mereka atur pada malam hari itu. Berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung.

 ۗالْقُرْاٰنَ

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ

Al-Qur’an

maka tidakkah mereka menghayati (mendalami)

مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللّٰهِ

وَلَوْ كَانَ

bukan dari Allah

sekiranya (Al-Qur’an) itu

كَثِيْرًا

فِيْهِ اخْتِلَافًا

لَوَجَدُوْا

(pertentangan yang) banyak

hal yang bertentangan di dalamnya

pastilah mereka menemukan

Afalā yatadabbarūnal-qur'ān(a), wa lau kāna min ‘indi gairillāhi lawajadū fīhikhtilāfan kaṡīrā(n).
ayat 82. Tidakkah mereka menadaburi Al-Qur’an? Seandainya (Al-Qur’an) itu tidak datang dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya.

مِّنَ الْاَمْنِ

اَمْرٌ

وَاِذَا جَاۤءَهُمْ

tentang keamanan

suatu berita

dan apabila sampai kepada mereka

وَلَوْ رَدُّوْهُ

 ۗاَذَاعُوْا بِهٖ

اَوِ الْخَوْفِ

(padahal) apabila mereka menyerahkannya

maka mereka (langsung) menyiarkannya

ataupun ketakutan

مِنْهُمْ

وَاِلٰٓى اُولِى الْاَمْرِ

اِلَى الرَّسُوْلِ

di antara mereka

dan ululamri

kepada Rasul

 ۗمِنْهُمْ

لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْۢبِطُوْنَهٗ

dari mereka (Rasul dan ululamri)

tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi)

وَرَحْمَتُهٗ

عَلَيْكُمْ

وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ

dan (juga) rahmat-Nya

kepadamu

sekiranya bukan karena karunia Allah

اِلَّا قَلِيْلًا

الشَّيْطٰنَ

لَاتَّبَعْتُمُ

kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu)

setan

tentulah kamu mengikuti

Wa iżā jā'ahum amrum minal-amni awil-khaufi ażā‘ū bih(ī), wa lau ruddūhu ilar-rasūli wa ilā ulil-amri minhum la‘alimahul-lażīna yastambiṭūnahū minhum, wa lau lā faḍlullāhi ‘alaikum wa raḥmatuhū lattaba‘tumusy-syaiṭāna illā qalīlā(n).
ayat 83. Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan (kemenangan) atau ketakutan (kekalahan), mereka menyebarluaskannya. Padahal, seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ululamri (pemegang kekuasaan) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan ululamri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah engkau mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).

لَا تُكَلَّفُ

 ۚفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ

فَقَاتِلْ

engkau tidaklah dibebani

di jalan Allah

maka, berperanglah engkau (Muhammad)

 ۚالْمُؤْمِنِيْنَ

وَحَرِّضِ

اِلَّا نَفْسَكَ

orang-orang beriman (untuk berperang)

kobarkanlah (semangat)

melainkan atas dirimu sendiri

بَأْسَ الَّذِيْنَ

اَنْ يَّكُفَّ

عَسَى اللّٰهُ

serangan orang-orang yang

menolak (mematahkan)

mudah-mudahan Allah

اَشَدُّ

وَاللّٰهُ

 ۗكَفَرُوْا

sangat besar

Allah

kafir itu

تَنْكِيْلًا

وَّاَشَدُّ

بَأْسًا

siksaan-Nya

dan sangat keras

kekuatan(-Nya)

Faqātil fī sabīlillāh(i), lā tukallafu illā nafsaka wa ḥarriḍil-mu'minīn(a), ‘asallāhu ay yakuffa ba'sal lażīna kafarū, wallāhu asyaddu ba'saw wa asyaddu tankīlā(n).
ayat 84. Maka, berperanglah engkau (Nabi Muhammad) di jalan Allah. Tidaklah engkau dibebani (tanggung jawab), kecuali (yang terkait) dengan dirimu sendiri. Kobarkanlah (semangat) orang-orang mukmin (untuk berperang). Semoga Allah menolak serangan orang-orang yang kufur itu. Allah sangat dahsyat kekuatan-Nya dan sangat keras siksaan-Nya.

شَفَاعَةً

يَّشْفَعْ

مَنْ

(dengan) pertolongan

memberi pertolongan

barang siapa

نَصِيْبٌ

يَّكُنْ لَّهٗ

حَسَنَةً

bagian

niscaya dia akan memperoleh

yang baik

يَّشْفَعْ

وَمَنْ

 ۚمِّنْهَا

memberi pertolongan

dan barang siapa

dari (pahala)nya

يَّكُنْ لَّهٗ

سَيِّئَةً

شَفَاعَةً

niscaya dia akan memikul

yang buruk

(dengan) pertolongan

وَكَانَ اللّٰهُ

 ۗمِّنْهَا

كِفْلٌ

Allah

dari (dosa)nya

bagian

مُّقِيْتًا

عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ

Maha Kuasa

atas segala sesuatu

May yasyfa‘ syafā‘atan ḥasanatay yakul lahū naṣībum minhā, wa may yasyfa‘ syafā‘atan sayyi'atay yakul lahū kiflum minhā, wa kānallāhu ‘alā kulli syai'im muqītā(n).
ayat 85. Siapa yang memberi pertolongan yang baik niscaya akan memperoleh bagian (pahala) darinya. Siapa yang memberi pertolongan yang buruk niscaya akan menanggung bagian (dosa) darinya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

فَحَيُّوْا

بِتَحِيَّةٍ

وَاِذَا حُيِّيْتُمْ

maka balaslah

dengan suatu (salam) penghormatan

dan apabila kamu dihormati

 ۗاَوْ رُدُّوْهَا

مِنْهَآ

بِاَحْسَنَ

atau balaslah (yang sepadan) dengannya

daripadanya (penghormatan itu)

dengan yang lebih baik

حَسِيْبًا

عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ

Maha Memperhitungkan

atas segala sesuatu

sungguh, Allah

Wa iżā ḥuyyītum bitaḥiyyatin fa ḥayyū bi'aḥsana minhā au ruddūhā, innallāha kāna ‘alā kulli syai'in ḥasībā(n).
ayat 86. Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan (salam), balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan yang sepadan. Sesungguhnya Allah Maha Memperhitungkan segala sesuatu.

اِلَّا هُوَۗ

لَآ اِلٰهَ

اَللّٰهُ

selain Dia

tidak ada tuhan

Allah

اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ

لَيَجْمَعَنَّكُمْ

pada hari Kiamat

Dia pasti akan mengumpulkan kamu

وَمَنْ

 ۗفِيْهِ

لَا رَيْبَ

siapakah

(terjadi)nya

(yang) tidak diragukan

 ࣖحَدِيْثًا

مِنَ اللّٰهِ

اَصْدَقُ

perkataan(nya)

daripada Allah

yang lebih benar

Allāhu lā ilāha illā huw(a), layajma‘annakum ilā yaumil-qiyāmati lā raiba fīh(i), wa man aṣdaqu minallāhi ḥadīṡā(n).
ayat 87. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Sungguh, Dia pasti mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan di dalamnya. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?

No comments