Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 57-66

لَا تَتَّخِذُوا

اٰمَنُوْا

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ

janganlah kamu menjadikan

beriman

wahai orang-orang yang

هُزُوًا

دِيْنَكُمْ

الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا

(menjadi) bahan ejekan

agamamu

orang-orang yang membuat

اُوْتُوا

مِّنَ الَّذِيْنَ

وَّلَعِبًا

telah diberi

(yaitu) di antara orang-orang yang

dan permainan

وَالْكُفَّارَ

مِنْ قَبْلِكُمْ

الْكِتٰبَ

dan orang-orang kafir

sebelummu

kitab

وَاتَّقُوا اللّٰهَ

اَوْلِيَاۤءَۚ

dan bertakwalah kepada Allah

(sebagai) pemimpin(-mu)

مُّؤْمِنِيْنَ

اِنْ كُنْتُمْ

orang-orang yang beriman

jika kamu

Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā tattakhiżul-lażīnattakhażū dīnakum huzuwaw wa la‘ibam minal-lażīna ūtul-kitāba min qablikum wal-kuffāra auliyā'(a), wattaqullāha in kuntum mu'minīn(a).
ayat 57. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang yang menjadikan agamamu bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab suci sebelummu dan orang-orang kafir, sebagai pemimpin(-mu). Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang mukmin.

Bacaan dan terjemah perkata Quran surah Al Maidah ayat 57-66

 

اتَّخَذُوْهَا

اِلَى الصَّلٰوةِ

وَاِذَا نَادَيْتُمْ

dan mereka menjadikannya

untuk (melaksanakan) salat

dan apabila kamu menyeru (mereka)

ذٰلِكَ

 ۗوَّلَعِبًا

هُزُوًا

yang demikian itu

dan permainan

bahan ejekan

لَّا يَعْقِلُوْنَ

قَوْمٌ

بِاَ نَّهُمْ

tidak mengerti

orang-orang yang

(adalah) karena mereka

Wa iżā nādaitum ilaṣ-ṣalātittakhażūhā huzuwaw wa la‘ibā(n), żālika bi'annahum qaumul lā ya‘qilūn(a).
ayat 58. Apabila kamu menyeru untuk (melaksanakan) salat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka orang-orang yang tidak mengerti.

 

هَلْ تَنْقِمُوْنَ مِنَّآ

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ

قُلْ

apakah kamu memandang kami salah

wahai Ahli Kitab

katakanlah

وَمَآ اُنْزِلَ

بِاللّٰهِ

اِلَّآ اَنْ اٰمَنَّا

dan kepada apa yang diturunkan

kepada Allah

hanya karena kami beriman

مِنْ قَبْلُۙ

وَمَآ اُنْزِلَ

اِلَيْنَا

sebelumnya

dan kepada apa yang diturunkan

kepada kami

فٰسِقُوْنَ

وَاَنَّ اَكْثَرَكُمْ

adalah orang-orang fasik

sesungguh, kebanyakan dari kamu

Qul yā ahlal-kitābi hal tanqimūna minnā illā an āmannā billāhi wa mā unzila ilainā wa mā unzila min qabl(u), wa anna akṡarakum fāsiqūn(a).
ayat 59. Katakanlah, “Wahai Ahlulkitab, apakah kamu memandang kami salah hanya karena kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan kepada kami (Al-Qur’an), pada apa yang diturunkan sebelumnya, dan (kami yakin bahwa) sesungguhnya kebanyakan kamu adalah orang-orang fasik?”

 

بِشَرٍّ

هَلْ اُنَبِّئُكُمْ

قُلْ

tentang yang lebih buruk

apakah akan aku beritakan kepadamu

katakanlah

 ۗعِنْدَ اللّٰهِ

مَثُوْبَةً

مِّنْ ذٰلِكَ

di sisi Allah

pembalasannya

daripada itu

عَلَيْهِ

وَغَضِبَ

مَنْ لَّعَنَهُ اللّٰهُ

kepadanya

dan Allah murka

 (yaitu balasan) orang yang dilaknat Allah

الْقِرَدَةَ

مِنْهُمُ

وَجَعَلَ

(menjadi) kera

di antara mereka

dan allah mengubah

الطَّاغُوْتَۗ

وَعَبَدَ

وَالْخَنَازِيْرَ

Tagut

dan (orang yang) menyembah

dan (menjadi) babi

مَّكَانًا

شَرٌّ

اُولٰۤىِٕكَ

tempatnya

lebih buruk

mereka itu

عَنْ سَوَاۤءِ السَّبِيْلِ

وَّاَضَلُّ

dan jalan yang lurus

dan lebih tersesat

Qul hal unabbi'ukum bisyarrim min żālika maṡūbatan ‘indallāh(i), mal la‘anahullāhu wa gaḍiba ‘alaihi wa ja‘ala minhumul-qiradata wal-khanāzīra wa ‘abadaṭ-ṭāgūt(a), ulā'ika syarrum makānaw wa aḍallu ‘an sawā'is-sabīl(i).
ayat 60. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang sesuatu yang lebih buruk pembalasannya daripada itu*) di sisi Allah? (Yaitu balasan) orang yang dilaknat dan dimurkai Allah (yang) di antara mereka Dia jadikan kera dan babi.*) (Di antara mereka ada pula yang) menyembah Tagut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
*) Sesuatu yang lebih buruk pembalasannya adalah menganggap salah keimanan kepada Allah Swt., Al-Qur’an, dan kitab suci yang diturunkan sebelumnya.
*) Laknat ini ditimpakan kepada orang-orang Yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabat (lihat surah al-Baqarah [2]: 65).

 

قَالُوْٓا

وَاِذَا جَاۤءُوْكُمْ

mereka mengatakan

dan apabila datang kepadamu

بِالْكُفْرِ

وَقَدْ دَّخَلُوْا

اٰمَنَّا

dengan kekafiran

(padahal) mereka datang kepadamu

kami telah beriman

وَاللّٰهُ

 ۗقَدْ خَرَجُوْا بِهٖ

وَهُمْ

dan Allah

pergi pun demikian

dan mereka

يَكْتُمُوْنَ

بِمَا كَانُوْا

اَعْلَمُ

sembunyikan

apa yang mereka

lebih mengetahui

Wa iżā jā'ūkum qālū āmannā wa qad dakhalū bil-kufri wa hum qad kharajū bih(ī), wallāhu a‘lamu bimā kānū yaktumūn(a).
ayat 61. Apabila (Ahlulkitab yang munafik) datang kepadamu, mereka berkata, “Kami telah beriman,” padahal mereka datang dengan kekufuran dan mereka pergi (juga) dengannya (kekufuran). Allah lebih mengetahui apa yang selalu mereka sembunyikan.

 

مِّنْهُمْ

كَثِيْرًا

وَتَرٰى

di antara mereka

banyak

dan kamu akan melihat

وَالْعُدْوَانِ

فِى الْاِثْمِ

يُسَارِعُوْنَ

dan permusuhan

dalam berbuat dosa

berlomba

السُّحْتَۗ

وَاَكْلِهِمُ

yang haram

dan memakan

يَعْمَلُوْنَ

لَبِئْسَ مَا كَانُوْا

kerjakan

sungguh, sangat buruk apa yang mereka

Wa tarā kaṡīram minhum yusāri‘ūna fil-iṡmi wal-‘udwāni wa aklihimus-suḥt(a), labi'sa mā kānū ya‘malūn(a).
ayat 62. Kamu akan melihat banyak di antara mereka (Yahudi) berlomba-lomba dalam perbuatan dosa, permusuhan, dan memakan (makanan) yang haram. Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka kerjakan.

 

لَوْلَا يَنْهٰىهُمُ الرَّبّٰنِيُّوْنَ وَالْاَحْبَارُ

mengapa para ulama dan pendeta tidak melarang mereka

وَاَكْلِهِمُ

الْاِثْمَ

عَنْ قَوْلِهِمُ

dan memakan

perkataan bohong

mengucapkan

يَصْنَعُوْنَ

لَبِئْسَ مَا كَانُوْا

السُّحْتَۗ

perbuat

sungguh, sangat buruk apa yang mereka

yang haram

Lau lā yanhāhumur-rabbāniyyūna wal-aḥbāru ‘an qaulihimul-iṡma wa aklihimus-suḥt(a), labi'sa mā kānū yaṣna‘ūn(a).
ayat 63. Mengapa para ulama dan pendeta tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan (makanan) yang haram? Sungguh, itulah seburuk- buruk apa yang selalu mereka perbuat.

 

 ۗمَغْلُوْلَةٌ

يَدُ اللّٰهِ

وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ

terbelenggu

tangan Allah

dan orang-orang Yahudi berkata

 ۘبِمَا قَالُوْا

وَلُعِنُوْا

غُلَّتْ اَيْدِيْهِمْ

disebabkan perkataan mereka

dan mereka dilaknat

sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu

يُنْفِقُ

مَبْسُوْطَتٰنِۙ

بَلْ يَدٰهُ

Dia memberi rezeki

terbuka

padahal kedua tangan-Nya

كَثِيْرًا

وَلَيَزِيْدَنَّ

كَيْفَ يَشَاۤءُۗ

(bagi) kebanyakan

dan pasti akan menambah

sebagaimana Dia kehendaki

اِلَيْكَ

مَّآ اُنْزِلَ

مِّنْهُمْ

kepadamu

(Al-Qurán) yang diturunkan

dari mereka

وَّكُفْرًاۗ

طُغْيَانًا

مِنْ رَّبِّكَ

dan kekafiran

kedurhakaan

dari Tuhanmu itu

الْعَدَاوَةَ

بَيْنَهُمُ

وَاَلْقَيْنَا

permusuhan

di antara mereka

dan Kami timbulkan

كُلَّمَآ اَوْقَدُوْا

اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۗ

وَالْبَغْضَاۤءَ

setiap kali mereka menyalakan

sampai hari Kiamat

dan kebencian

 ۙاَطْفَاَهَا اللّٰهُ

لِّلْحَرْبِ

نَارًا

maka Allah memadamkannya

peperangan

api

فَسَادًاۗ

فِى الْاَرْضِ

وَيَسْعَوْنَ

(menimbulkan) kerusakan

di bumi

dan mereka berusaha

الْمُفْسِدِيْنَ

لَا يُحِبُّ

وَاللّٰهُ

orang-orang yang berbuat kerusakan

tidak menyukai

dan Allah

Wa qālatil-yahūdu yadullāhi maglūlah(tun), gullat aidīhim wa lu‘inū bimā qālū, bal yadāhu mabsūṭatān(i), yunfiqu kaifa yasyā'(u), wa layazīdanna kaṡīram minhum mā unzila ilaika mir rabbika ṭugyānaw wa kufrā(n), wa alqainā bainahumul-‘adāwata wal-bagḍā'a ilā yaumil-qiyāmah(ti), kullamā auqadū nāral lil-ḥarbi aṭfa'ahallāh(u), wa yas‘auna fil-arḍi fasādā(n), wallāhu lā yuḥibbul-mufsidīn(a).
ayat 64. Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu (kikir).” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu. Mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan. Sebaliknya, kedua tangan-Nya terbuka (Maha Pemurah). Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekufuran bagi kebanyakan mereka. Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

 

وَاتَّقَوْا

اٰمَنُوْا

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْكِتٰبِ

dan bertakwa

beriman

dan sekiranya Ahli Kitab itu

سَيِّاٰتِهِمْ

عَنْهُمْ

لَكَفَّرْنَا

kesalahan-kesalahan mereka

dari diri mereka

niscaya Kami hapus

جَنّٰتِ النَّعِيْمِ

وَلَاَدْخَلْنٰهُمْ

(ke dalam) surga-surga yang penuh kenikmatan

dan tentu Kami masukkan mereka

Wa lau anna ahlal-kitābi āmanū wattaqau lakaffarnā ‘anhum sayyi'ātihim wa la'adkhalnāhum jannātin-na‘īm(i).
ayat 65. Seandainya Ahlulkitab itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan mereka dan tentu Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.

 

التَّوْرٰىةَ

اَقَامُوا

وَلَوْ اَنَّهُمْ

(hukum) Taurat

menjalankan

dan sekiranya mereka sungguh-sungguh

اِلَيْهِمْ

وَمَآ اُنْزِلَ

وَالْاِنْجِيْلَ

kepada mereka

dan (Al-Qur’an) yang diturunkan

dan Injil

لَاَكَلُوْا

مِّنْ رَّبِّهِمْ

niscaya mereka akan mendapat makanan

dari Tuhan mereka

مِنْهُمْ

وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْۗ

مِنْ فَوْقِهِمْ

di antara mereka

dan dari bawah kaki mereka

dari atas mereka

وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ

 ۗمُّقْتَصِدَةٌ

اُمَّةٌ

dan banyak di antara mereka

yang jujur dan taat

(ada) sekelompok

 ࣖمَا يَعْمَلُوْنَ

سَاۤءَ

apa yang mereka kerjakan

sangat buruk

Wa lau annahum aqāmut-taurāta wal-injīla wa mā unzila ilaihim mir rabbihim la'akalū min fauqihim wa min taḥti arjulihim, minhum ummatum muqtaṣidah(tun), wa kaṡīrum minhum sā'a mā ya‘malūn(a).
ayat 66. Seandainya mereka menegakkan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.*) Di antara mereka ada umat yang menempuh jalan yang lurus. Sementara itu, banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan.
*) Sebagai pahalanya, Allah Swt. akan memberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan dan menghidupkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya berlimpah ruah.