Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 116-120
5.8.24

Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 116-120

ءَاَنْتَ

يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ

وَاِذْ قَالَ اللّٰهُ

engkaukah

wahai Isa putra Maryam

dan (ingatlah) ketika Allah berfirman

اتَّخِذُوْنِيْ

لِلنَّاسِ

قُلْتَ

jadikanlah aku

kepada orang-orang

yang mengatakan

 ۗمِنْ دُوْنِ اللّٰهِ

اِلٰهَيْنِ

وَاُمِّيَ

selain Allah

(sebagai) dua tuhan

dan ibuku

مَا يَكُوْنُ لِيْٓ

سُبْحٰنَكَ

قَالَ

tidak patut bagiku

Maha Suci Engkau

(Isa) menjawab

 ۗلِيْ بِحَقٍّ

مَا لَيْسَ

اَنْ اَقُوْلَ

hakku

apa yang bukan

mengatakan

تَعْلَمُ

 ۗفَقَدْ عَلِمْتَهٗ

اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ

Engkau mengetahui

tentulah Engkau telah mengetahuinya

jika aku pernah mengatakannya

 ۗمَا فِيْ نَفْسِكَ

وَلَآ اَعْلَمُ

مَا فِيْ نَفْسِيْ

apa yang ada pada diri-Mu

dan aku tidak mengetahui

apa yang ada pada diriku

الْغُيُوْبِ

عَلَّامُ

اِنَّكَ اَنْتَ

segala yang gaib

Yang Maha Mengetahui

sungguh, Engkaulah

Wa iż qālallāhu yā ‘īsabna maryama a'anta qulta lin-nāsittakhiżūnī wa ummiya ilāhaini min dūnillah(i), qāla subḥānaka mā yakūnu lī an aqūla mā laisa lī biḥaqq(in), in kuntu qultuhū faqad ‘alimtah(ū), ta‘lamu mā fī nafsī wa lā a‘lamu mā fī nafsik(a), innaka anta ‘allāmul-guyūb(i).
ayat 116. (Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?’” Dia (Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa pun yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa pun yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa pun yang ada pada diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”

Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 116-120

اِلَّا مَآ

لَهُمْ

مَا قُلْتُ

kecuali apa yang

kepada mereka

aku tidak pernah mengatakan

اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ

اَمَرْتَنِيْ بِهٖٓ

(yaitu) sembahlah Allah

Engkau perintahkan kepadaku

وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ

 ۚوَرَبَّكُمْ

رَبِّيْ

dan terhadap mereka, aku menjadi

dan Tuhanmu

Tuhanku

 ۚفِيْهِمْ

مَّا دُمْتُ

شَهِيْدًا

berada di tengah-tengah mereka

selama aku

saksi

كُنْتَ اَنْتَ

فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِيْ

Engkaulah

maka setelah Engkau mewafatkan aku

وَاَنْتَ

 ۗعَلَيْهِمْ

الرَّقِيْبَ

dan Engkau

mereka

yang mengawasi

شَهِيْدٌ

شَيْءٍ

عَلٰى كُلِّ

Maha Menyaksikan

sesuatu

atas segala

Mā qultu lahum illā mā amartanī bihī ani‘budullāha rabbī wa rabbakum, wa kuntu ‘alaihim syahīdam mā dumtu fīhim, falammā tawaffaitanī kunta antar-raqība ‘alaihim, wa anta ‘alā kulli syai'in syahīd(un).
ayat 117. Aku tidak (pernah) mengatakan kepada mereka kecuali sesuatu yang Engkau perintahkan kepadaku, (yaitu) “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Engkau Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.

 

فَاِنَّهُمْ

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ

maka sesungguhnya mereka

jika Engkau menyiksa mereka

لَهُمْ

وَاِنْ تَغْفِرْ

 ۚعِبَادُكَ

mereka

dan jika Engkau mengampuni

adalah hamba-hamba-Mu

الْحَكِيْمُ

الْعَزِيْزُ

فَاِنَّكَ اَنْتَ

Maha Bijaksana

Yang Maha Perkasa

sesungguhnya Engkaulah

In tu‘ażżibhum fa innahum ‘ibāduk(a), wa in tagfir lahum fa innaka antal-‘azīzul-ḥakīm(u).
ayat 118. Jika Engkau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

 

هٰذَا يَوْمُ

قَالَ اللّٰهُ

inilah saat

Allah berfirman

 ۗصِدْقُهُمْ

يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ

dari kebenarannya

orang yang benar memperoleh manfaat

تَجْرِيْ

جَنّٰتٌ

لَهُمْ

yang mengalir

surga

mereka memperoleh

خٰلِدِيْنَ

الْاَنْهٰرُ

مِنْ تَحْتِهَا

mereka kekal

sungai-sungai

di bawahnya

رَضِيَ اللّٰهُ

 ۗاَبَدًا

فِيْهَآ

Allah rida

selama-lamanya

di dalamnya

 ۗعَنْهُ

وَرَضُوْا

عَنْهُمْ

kepada-Nya

dan mereka pun rida

kepada mereka

الْعَظِيْمُ

الْفَوْزُ

ذٰلِكَ

yang agung

kemenangan

itulah

Qālallāhu hāżā yaumu yanfa‘uṣ-ṣādiqīna ṣidquhum, lahum jannātun tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā(n), raḍiyallāhu ‘anhum wa raḍū ‘anh(u), żālikal-fauzul-‘aẓīm(u).
ayat 119. Allah berfirman, “Ini adalah hari yang kebenaran orang-orang yang benar bermanfaat bagi mereka. Bagi merekalah surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”

 

السَّمٰوٰتِ

مُلْكُ

لِلّٰهِ

langit

kerajaan

milik Allah

وَهُوَ

 ۗوَمَا فِيْهِنَّ

وَالْاَرْضِ

dan Dia

dan apa yang ada di dalamnya

dan bumi

 ࣖقَدِيْرٌ

شَيْءٍ

عَلٰى كُلِّ

Maha Kuasa

sesuatu

atas segala

Lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā fīhinn(a), wa huwa ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
ayat 120. Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

No comments