Home
Al-Quran
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat Al-An‘ām Ayat 42-50
21.8.24

Qur'an Per Kata Surat Al-An‘ām Ayat 42-50

اِلٰٓى اُمَمٍ

اَرْسَلْنَآ

وَلَقَدْ

 kepada umat-umat

Kami telah mengutus (para rasul)

dan sungguh

بِالْبَأْسَاۤءِ

فَاَخَذْنٰهُمْ

مِّنْ قَبْلِكَ

dengan (menimpakan) kemelaratan

kemudian Kami siksa mereka

sebelum engkau

يَتَضَرَّعُوْنَ

لَعَلَّهُمْ

وَالضَّرَّاۤءِ

memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati

agar mereka

dan kesengsaraan

Wa laqad arsalnā ilā umamim min qablika fa akhażnāhum bil-ba'sā'i waḍ-ḍarrā'i la‘allahum yataḍarra‘ūn(a).
ayat 42. Sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, (tetapi mereka membangkang,) kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar tunduk merendahkan diri (kepada Allah).

Qur'an Per Kata Surat Al-An‘ām Ayat 42-50
 

تَضَرَّعُوْا

فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا

memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati

(tetapi) ketika siksaan Kami datang menimpa mereka, mengapa mereka tidak

قَسَتْ

وَلٰكِنْ

telah menjadi keras

bahkan

لَهُمُ

وَزَيَّنَ

قُلُوْبُهُمْ

bagi mereka

dan dijadikan terasa indah

hati mereka

يَعْمَلُوْنَ

مَا كَانُوْا

الشَّيْطٰنُ

kerjakan

apa yang selalu mereka

(oleh) setan

Falau lā iż jā'ahum ba'sunā taḍarra‘ū wa lākin qasat qulūbuhum wa zayyana lahumusy-syaiṭānu mā kānū ya‘malūn(a).
ayat 43. Akan tetapi, mengapa mereka tidak tunduk merendahkan diri (kepada Allah) ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.

 

مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ

نَسُوْا

فَلَمَّا

peringatan yang telah diberikan kepada mereka

mereka melupakan

maka, ketika

عَلَيْهِمْ

فَتَحْنَا

untuk mereka

Kami pun membukakan

حَتّٰٓى

اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ

sehingga

segala sesuatu (kesenangan)

اَخَذْنٰهُمْ

بِمَآ اُوْتُوْٓا

اِذَا فَرِحُوْا

Kami siksa mereka

dengan apa yang telah diberikan kepada mereka

ketika mereka bergembira

مُّبْلِسُوْنَ

فَاِذَا هُمْ

بَغْتَةً

terdiam putus asa

maka ketika itu mereka

(secara) tiba-tiba

Falammā nasū mā żukkirū bihī fataḥnā ‘alaihim abwāba kulli syai'(in), ḥattā iżā fariḥū bimā ūtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisūn(a).
ayat 44. Maka, ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu segala sesuatu (kesenangan) untuk mereka, sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

 

الَّذِيْنَ

دَابِرُ الْقَوْمِ

فَقُطِعَ

orang-orang yang

sampai ke akar-akarnya

maka dimusnahkan

لِلّٰهِ

وَالْحَمْدُ

ظَلَمُوْاۗ

bagi Allah

dan segala puji

zalim itu

الْعٰلَمِيْنَ

رَبِّ

seluruh alam

Tuhan

Fa quṭi‘a dābirul-qaumil-lażīna ẓalamū, wal-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).
ayat 45. Maka, orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

اِنْ اَخَذَ اللّٰهُ

اَرَاَيْتُمْ

قُلْ

jika Allah mencabut

terangkanlah kepadaku

katakanlah (Muhammad)

وَخَتَمَ

وَاَبْصَارَكُمْ

سَمْعَكُمْ

serta menutup

dan penglihatan

pendengaran

غَيْرُ اللّٰهِ

مَّنْ اِلٰهٌ

عَلٰى قُلُوْبِكُمْ

selain Allah

siapakah tuhan

hatimu

كَيْفَ

اُنْظُرْ

يَأْتِيْكُمْ بِهٖۗ

bagaimana

perhatikanlah

yang kuasa mengembalikannya kepadamu

الْاٰيٰتِ

نُصَرِّفُ

tanda-tanda kekuasaan (Kami)

Kami menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka)

يَصْدِفُوْنَ

ثُمَّ هُمْ

tetap berpaling

tetapi mereka

Qul ara'aitum in akhażallāhu sam‘akum wa abṣārakum wa khatama ‘alā qulūbikum man ilāhun gairullāhi ya'tīkum bih(ī), unẓur kaifa nuṣarriful-āyāti ṡumma hum yaṣdifūn(a).
ayat 46. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka) tanda-tanda kekuasaan (Kami), tetapi mereka tetap berpaling.

 

اِنْ اَتٰىكُمْ

اَرَاَيْتَكُمْ

قُلْ

jika sampai kepadamu

terangkanlah kepadaku

katakanlah (Muhammad)

اَوْ جَهْرَةً

بَغْتَةً

عَذَابُ اللّٰهِ

atau terang-terangan

(secara) tiba-tiba

siksaan Allah

الظّٰلِمُوْنَ

اِلَّا الْقَوْمُ

هَلْ يُهْلَكُ

zalim

selain orang-orang yang

maka adakah yang dibinasakan (Allah)

Qul ara'aitakum in atākum ‘ażābullāhi bagtatan au jahratan hal yuhlaku illal-qaumuẓ-ẓālimūn(a).
ayat 47. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, adakah yang dibinasakan (Allah) selain orang-orang yang zalim?”

 

اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ

الْمُرْسَلِيْنَ

وَمَا نُرْسِلُ

untuk memberi kabar gembira

para rasul itu

Kami mengutus

اٰمَنَ

فَمَنْ

وَمُنْذِرِيْنَۚ

beriman

barang siapa

dan memberi peringatan

عَلَيْهِمْ

فَلَا خَوْفٌ

وَاَصْلَحَ

pada mereka

maka tidak ada rasa takut

dan mengadakan perbaikan

يَحْزَنُوْنَ

وَلَا هُمْ

bersedih hati

dan mereka tidak

Wa mā nursilul-mursalīna illā mubasysyirīna wa munżirīn(a), faman āmana wa aṣlaḥa falā khaufun ‘alaihim wa lā hum yaḥzanūn(a).
ayat 48. Tidaklah Kami utus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

 

كَذَّبُوْا

وَالَّذِيْنَ

mendustakan

dan orang-orang yang

الْعَذَابُ

يَمَسُّهُمُ

بِاٰيٰتِنَا

azab

maka mereka akan ditimpa

ayat-ayat Kami

يَفْسُقُوْنَ

بِمَا كَانُوْا

selalu berbuat fasik (berbuat dosa)

karena mereka

Wal-lażīna każżabū bi'āyātinā yamassuhumul-‘ażābu bimā kānū yafsuqūn(a).
ayat 49. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab karena mereka selalu berbuat fasik (berbuat dosa).

 

لَكُمْ

لَّآ اَقُوْلُ

قُلْ

kepadamu

aku tidak mengatakan

katakanlah (Muhammad)

وَلَآ اَعْلَمُ

خَزَاۤىِٕنُ اللّٰهِ

عِنْدِيْ

dan aku tidak mengetahui

perbendaharaan (rezeki) Allah

bahwa (telah) ada padaku

لَكُمْ

وَلَآ اَقُوْلُ

الْغَيْبَ

kepadamu

dan aku tidak (pula) mengatakan

yang gaib

اِنْ اَتَّبِعُ

مَلَكٌۚ

اِنِّيْ

aku hanya mengikuti

malaikat

bahwa aku

قُلْ

اِلَيَّۗ

اِلَّا مَا يُوْحٰٓى

katakanlah

kepadaku

apa yang diwahyukan

الْاَعْمٰى

هَلْ يَسْتَوِى

orang yang buta

apakah sama

 ࣖاَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ

وَالْبَصِيْرُۗ

apakah kamu tidak memikirkan(-nya)

dengan orang yang melihat

Qul lā aqūlu lakum ‘indī khazā'inullāhi wa lā a‘lamul-gaiba wa lā aqūlu lakum innī malak(un), in attabi‘u illā mā yūḥā ilayy(a), qul hal yastawil-a‘mā wal-baṣīr(u), afalā tatafakkarūn(a).
ayat 50. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan (rezeki) Allah ada padaku, aku (sendiri) tidak mengetahui yang gaib, dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.” Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(-nya)?”

Sebelumnya <<<

>>> Selanjutnya

Ayat 31-41

Ayat 51-

No comments